Monday, December 20, 2010

Soerabaia di matakoe

Sekian lama mulai dari lahir hingga tanggal 26 November 2010 baru kali ini berkesempatan mengenal kota Surabaya agak lebih dekat. Dibantu bapak mertua yang sejak SMP tinggal di Surabaya, mengenali banyak tempat bersejarah atau yang tadinya bersejarah namun hilang di lindas buldozer bermerek pembangunan.. banyak bangunan lama yang telah dipugar baik sesuai aslinya maupun dimodifikasi lebih kontemporer.
Buat saya pribadi, pengalaman ini berarti lebih banyak mensketsa di sela liburan:) Sebagian besar objek berupa manusia, karena banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga ketimbang kesempatan "menyendiri" berhubungan "intim" dengan objek bangunan bersejarah.. di samping itu banyak bangunan-bangunan bersejarah letaknya agak relatif "jauh" dari rumah akibat keawaman saya akan keruwetan lalulintas di Surabaya:) jadi, kita usahakan menikmati apa yang ada..
Selamat menikmati..
di bandara Juwata Tarakan, menunggu penerbangan ke Surabaya

"gesture" seorang bapak di bandara Juwata

kalimas_dilihat dari lantai 4 Jembatan merah Plaza_ sebuah sungai yang melewati jembatan merah

di sebuah tempat di seputar Suramadu

suasana sebuah gang di Bronggalan_surabaya

bapak mertua menggendong putra bungsu kami

suasana kampung batik Surabaya

suguhan live musik di stasiun KA Gubeng

 
pemusik di stasiun Gubeng
di kereta apiMutiara pagi dalam perjalanan ke Jember: istri dan kedua anak saya


pemeriksaan karcis Kereta



bapak mertua saya tertidur di kereta
di pasar Pelita Jember

Muhammad Wahyu Ajiputra dalam beberapa pose di Surabaya

makan malam di Jember

di sebuah toko Kue di stasiun Gubeng


bapak Mertua (drs. H. Sunarto Sudarmo, MM)

Peugeot 305 1.8i, yang menemani kami selama di Jember

di Rumah salah satu kerabat di Jember

pelabuhan Pasuruan

deretan beberapa gudang yang terbengkalai di pelabuhan Pasuruan

di depan rumah kerabat di Pasuruan; tak lama setelah sketsa ini jadi kambing itu disembelih:D

panther yang menemani kami di Pasuruan

food court di City of Tomorrow (Cito) Surabaya

becak di Ploso Timur

menara air di pamekasan yang berdiri sejak 1927

saat sholat Jumat di Ploso Timur

"kya-kya" dari Jembatan Merah

perjalanan pulang dari Surabaya menuju Balikpapan

menunggu pesawat lanjutan ke Tarakan di Sepinggan Balikpapan

pengerjaan dengan Media Canson A4, pulpen pilot, pensil 2B faber castell; pena boxy, dan cat air pentel