Minggu, 31 Juli 2011

Moleskine in the airline business

sekali lagi, pekerjaan membawa ke dalam moda perjalanan yang sebelumnya saya hindari, cessna 208. Pesawat berbaling-baling satu yang dipiloti bule itu sepertinya meragukan. Setiap penumpang dan barang ditimbang, ini agak mengkhawatirkan. Setiap orang kemungkinan bisa membayar atas kelebihan beban yang "dideritanya" tapi apa bisa fee tersebut membayar kselamatan kami di udara dengan pesawat kecil itu?



haha_ kesan pertama sebelum menaiki cessna 208 milik maskapai Susi Air mendadak sirna ketika duduk tepat di belakang pilot berambut pirang (hanya ingat yg perempuan: Margaretha:). Interior rapi dibalut kulit pada kursi dan bahan fabrik berkualitas baik pada langit-langit, penyejuk udara dingin, dilengkapi layar navigasi canggih berlayar lebar buatan Garmin, membuat saya langsung melupakan semua kesan buruk hanya dengan menduduki kursinya. Musik lembut sebelum take off memenuhi ruangan tersambung dari Nokia N8 milik sang pilot yang tersambung ke sistem audio pesawat makin menenangkan saya (lagu "welcome to the jungle" kesukaan sangat tidak direkomendasi pada situasi ini)







Singkatnya, pesawat terbang menuju bandara tujuan. Serius mensketsa membuat saya tak sengaja jadi pusat perhatian beberapa penumpang. Rasa mual akibat konsentrasi berlebihan mulai menyerang, keringat dingin mengalir. beberapa saat saya alihkan perhatian ke sekeliling pesawat dan.... luar biasa, pesawat ini terbang rendah!!! ini pengalaman pertama terbang 30 menit serendah ini, tanpa guncangan akibat menabrak awan:)) rasa mual menghilang seketika berganti rasa ingin tahu melihat permukaan bumi yang indah.

Sekembali dari tempat tugas saya menaiki pesawat yang sama, membawa tamu dari Makassar yang juga mengalami penerbangan pertama mereka dengan Cessna 208:) Pendapat mereka sama, "tidak buruk sama sekali":) Well, silahkan menikmati sketsa-sketsa ini, sampai jumpa di petualangan berikutnya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

What heyday isn't today?