7 tahun meninggalkan hobby mensketsa manusia membuat saya "ketakutan" untuk memulainya kembali, maklum saja berbeda dengan sketsa bangunan atau mobil (hobi awal yang memicu kecintaan pada dunia menggambar) mensketsa manusia secara langsung (live) memiliki tingkat kesulitan tersendiri utamanya saat objek tersebut banyak bergerak dan ada emosi yang terlibat.
Bulan Romadhon 1431 H memberi pencerahan pada saya melakukan beberapa hal yang lama tidak dilakukan dalam 7 tahun terakhir utamanya dalam mensketsa manusia. Dengan objek-objek sederhana di sekeliling, ditemani putra sulung saya, sketsa-sketsa ini dibuat dalam kurun lima hari terakhir ini di sela aktifitas saya melayani masyarakat Nunukan.
|
suasana pasar Romadhon di Alun-alun kota Nunukan; menjelang berbuka puasa |
|
_atas_ Stand kami (UGD Nunukan) turut berpartisipasi; _bawah_sebelum pulang membeli lele goreng kegemaran istri |
|
suasana yang cukup langka di RSU Nunukan terkait pekerjaan shift: gathering buka puasa seluruh karyawan |
|
Mulyodarmo Ajiputra_ putra kedua kami, beberapa pose karena banyak bergerak |
|
Mulyodarmo Ajiputra_ putra kedua kami. |
|
Mulyodarmo Ajiputra_ saat tidur dan sesaat setelah bangun tidur. |
|
Wahyu Ajiputra (putra sulung) bersama temannya, bergantian memainkan mainan remote kontrol |
|
wahyu tertidur saat mengikuti saya bertugas di UGD |
|
Wahyu dan Putra |
|
_atas_ Wahyu dan mamanya _bawah_ Putra minum susu | |
tentang sketsa: semua gambar dikerjakan di atas kertas gambar kiky sketchbook dengan pulpen kenko hitec 0.28mm. Menggambar karakter manusia memiliki tantangan tersendiri utamanya jika objek tersebut bergerak. Sketsa idealnya dilakukan tanpa berpikir, gambar apa yang dilihat jangan memikirkan hasilnya_detail dikerjakan setelah bentuk dasarnya didapatkan. SELAMAT MENCOBA! | |
|
2 komentar:
i'm the next follower gan!
vice versa!:)
Posting Komentar