sebuah
pertanyaan yang kerap dilontarkan pada para sketcher tentang dari mana
dia dapatkan semua kemampuan mensketsa-objek-langsung itu:)
Tentu
tidaklah berlebihan bila dikatakan kemampuan sketsa seseorang ditentukan
bakatnya, dalam hal ini dipengaruhi genetik, yang artinya kalau bapak
bisa nggambar anaknya kemungkinan besar bisa. Namun sangat berlebihan
jika dikatakan bahwa hak mensketsa adalah milik orang berbakat yang
tidak dapat dipelajari sama sekali. Kebanyakan dari kaum kami
(percayalah) sangat berjuang keras melatih dari yg tidak ada menjadi
kemampuan yg cukup baik. beberapa (utamanya saya) berlatih cukup lama,
mulai dari sekedar gambar pemandangan klasik (gunung, rumah, matahari,
rumput2) pada masa Sekolah Dasar; gambar mobil (karena tertarik dengan
dunia Ayah yg memulai karirnya di direktorat peralatan) pada masa SMP,
sempat vakum pada masa SMA; masuk teknik Arsitektur setahun (di sini
saya mendapatkan pendidikan formal teknik mensketsa) di 1996 sebelum
masuk fak. kedokteran, menemukan buku sketsa di tahun 2001, lalu aktif
mensketsa antara 2001-2003; kemudian vakum hingga pertengahan 2010
sampai menemukan komunitas sketcher di facebook yang tergabung dalam
Indonesia's Sketcher..
Bisa dilihat, ini periode berlatih yg cukup
panjang untuk orang berbakat? hahaha, orang berbakat tidak selama itu
untuk menguasai satu keahlian.
Dunia sketsa dunia yang unik_kalau
masih ada yang berjuang agar gambarnya mirip aslinya saya cuma bisa
bilang anda membuang-buang waktu saja. Justru keindahan sketsa ada pada
"ketidakmiripannya", bergantung pada kemampuan sketcher menangkap elemen
penting yang mengesankan objek tersebut, tidak mesti 100%. Silahkan
dicermati berbagai karya sketcher dunia di Urban Sketcher (http://www.urbansketchers.com/)
kebanyakan dari mereka tidak perduli akan detail..mencari bentuk dasar
utama dari suatu objek lalu diakhiri dengan detail atau tidak. Detail
objek tidaklah penting meski hal ini akan memperindah objek. namun bila
kita fokus pada detail dengan melupakan bentuk dasar maka yang terjadi
audiens anda akan kesulitan menangkap kesan yang anda maksud. Contoh yg
paling menyenangkan untuk mengesampingkan detail 100% adalah karya-karya
francis d.k. ching (silahkan di-search di FB).
Selamat mencoba_
regards
a picture sketched by Francis D.K. Ching |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar