Takut lemak?
Hiperkolesterol
adalah kondisi di mana kadar kolesterol naik di atas rujukan normalnya. Umumnya
sentra kesehatan menggunakan angka >200mg/dL untuk kolesterol total. Kondisi ini mudah terjadi saat hari
raya di mana hidangan berlimpah mengandung kadar karbohidrat dan lemak yang
begitu tinggi dan sering dikonsumsi berlebihan demi menghormati tuan2 rumah
yang dikunjungi. Namun demikian mengkhawatirkan kolesterol seyogiyanya tidak
perlu jika tahu dan bisa menyiasati cara makan yang benar dan menyenangkan.
Tingginya kadar kolesterol
seringkali dihubungkan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah yang ditandai
dengan tingginya tensi (sistole >159 dan sistole >90 mmHg) tidak ada yang
salah dengan itu. Tingginya kadar lemak selama bertahun2 menyebabkan lemak
cenderung ditimbun dan yang beredar dalam darah menyebabkan darah lebih kental
sehingga menambah beban jantung dan pembuluh darah. Efeknya hipertensi hingga
stroke. Hal ini terjadi karena pola makan yang tidak tepat.
Asupan karbohidrat yang
didaulat menjadi makanan pokok secara terus menerus menggerus kinerja insulin
hingga level tertentu dan berakhir dengan diabetes di masa tua jika sama sekali
tidak diimbangi kebiasaan hidup sehat seperti memanage stress dan olahraga
rutin karena resistensi insulin.
Menyiasatinya bukan perkara
sulit. Jika anda terpaksa memakan 2 komponen lemak dan karbohidrat itu, maka
imbangi dengan olah raga, namun sepertinya butuh olahraga berat untuk sekedar
menurunkan karbohidrat dan olahraga aerobik yang lebih lama lagi untuk membakar
lemak. Yang termudah adalah menekan semaksimal mungkin karbohidrat dan gula,
anda bisa tetap nyaman makan makanan berbahan lemak sebanyak mungkin lalu
imbangi dengan olahraga aerobik (biasakan ini). Rasakan perbedaannya setelah
membiasakan ini selama 3 bulan
takut lemak? saya lebih takut resiko diabetes
takut lemak? saya lebih takut resiko diabetes
Juni 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar